Selasa, 07 November 2017

Dynamic Routing EIGRP || Cisco

Dynamic Routing EIGRP

Setiap Router memiliki Jaringan atau network yang berbeda beda, Ketika tiap Router saling dihubungkan maka tiap Router perlu mengetahui network yang dipunya tetangganya agar dapat dicapai, selain mengetahui siapa yang punya, Router juga harus tahu harus lewat mana untuk mencapai network tersebut (Gateway), dan seberapa jauh jaraknya (Distance). 

Kita dapat menggunakan metode Static Routing untuk memasukan network yang dimiliki Router lawan pada Router lokal secara manual, tetapi hal ini akan menjadi masalah jika jumlah Router dan jaringannya besar dan sangat banyak, sehingga tidak memungkinkan kita mengkonfigurasinya satu per satu. 

EIGRP, atau Enhanced Interior Gateway Routing Protocol adalah Routing Protocol milik Cisco yang dapat mendistribusikan informasi Routing atau network yang dimiliki dari Router ke Router lainnya, informasi yang disebarkan berupa network apa saja yang dipunya oleh Router pengirim, jalur yang harus dilewati (Gateway), dan Seberapa jauh jaraknya (Metric/Distance). EIGRP adalah model baru dari IGRP. Dengan EIGRP ini kita dapat membuat jaringan besar yang dinamis, karena setiap Router akan otomatis mengirim informasi network yang dipunya pada Router lainnya. 

Kelebihan utama yang membedakan EIGRP dari protokol routing lainnya adalah EIGRP termasuk satu-satunya protokol routing yang menawarkan fitur backup route, dimana jika terjadi perubahan pada network, EIGRP tidak harus melakukan kalkulasi ulang untuk menentukan route terbaik karena bisa langsung menggunakan backup route. Kalkulasi ulang route terbaik dilakukan jika backup route juga mengalami kegagalan.

Berikut beberapa fitur yang dimiliki oleh EIGRP :

  • Termasuk protokol routing distance vector tingkat lanjut (Advanced distance vector).
  • Waktu convergence yang cepat.
  • Mendukung VLSM dan subnet-subnet yang discontiguous (tidak bersebelahan/berurutan)
  • Partial updates, Tidak seperti RIP yang selalu mengirimkan keseluruhan tabel routing dalam pesan Update, EIGRP menggunakan partial updates atau triggered update yang berarti hanya mengirimkan update jika terjadi perubahan pada network (mis: ada network yang down)
  • Mendukung multiple protokol network
  • Desain network yang flexible
  • Multicast dan unicast, EIGRP saling berkomunikasi dengan tetangga (neighbor) nya secara multicast (224.0.0.10) dan tidak membroadcastnya.
  • Manual summarization, EIGRP dapat melakukan summarization dimana saja.
  • Menjamin 100% topologi routing yang bebas looping.
  • Mudah dikonfigurasi untuk WAN dan LAN.
Kelebihan


  • Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop.
  • Memerlukan lebih sedikit memori dan proses
  • Memerlukan fitur loopavoidance
Kekurangan

  • Hanya untuk Router Cisco
Berikut, cara mengkonfigurasi sebuah dynamic routing eigrp pada sebuah router di cisco.

1. Sediakan 3 buah router berjenis 1840



2. Hubungkan satu router dengan router lainnya menggunakan kabel cross


3. Masuklah pada CLI router R1 dan aturlah ip beserta subnetnya sedemikian rupa seperti dibawah ini. Port yang disetting adalah port fastEthernet 0/0



4. Untuk router R2, aturlah ip dan subnet untuk port yang berbeda, yaitu port fastEthernet 0/0 dan 0/1. Disetting 2 port karena port pertama berfungsi sebagai jalur masuknya router R1, dan port yang satu lagi untuk menghubungkan router R2 dengan R3.



5. Atur juga router R3 dengan port asal fastEthernet 0/1 dengan konfigurasi seperti dibawah ini


6. Setelah masing - masing router telah diberi IP beserta subnetnya, langkah selanjutnya ialah mensetting interface Loopback untuk masing - masing router. 


7. Atur juga interface loopback router R2. Masing - masing loopback ruter diisi berbeda untuk menghindari tubrukan loopback.


8. Atur interface loopback untuk router R3


9. Setelah semua loopback telah diatur, selanjutanya adalah konfigurasi eigrp. Masukkanlah network, yaitu network dengan jenis ip yang sama dengan ip router dan network interface loopback


10. Atur juga eigrp untuk router R2 dengan memasukkan network dengan kriteria seperti diatas. No-auto summary disini bertujuan untuk menyertakan subnetmask dalam routing EIGRP.


11. Atur juga eigrp untuk router R3 


12. Setelah eigrp diatur, cobalah untuk melakukan ping dari R1 ke R2. Seperti biasa, indikator berhasil ditunjukkan dengan Success Rate 100% (5/5). 





Beberapa Sumber : 
http://dzikrafathintech.blogspot.co.id/2016/08/konfigurasi-dasar-dynamic-routing-eigrp.html
https://teknikku-pedia.blogspot.co.id/2016/12/kelebihan-dan-kekurangan-routing-rip.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar