Minggu, 27 Agustus 2017

VLAN 5 Segmen menggunakan Cisco Packet Tracer

Yak, kembali lagi bersama saya :v. Di kesempatan kali ini saya akan mempraktekan Vlan 5 segmen menggunakan cisco packet tracer. Tapi sebelum itu, mari kita review kembali apa itu Vlan.

                                 



VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda.

Prinsip / Cara kerja VLAN

VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik itu menggunakan port, MAC address, dsb. Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu VLAN (tagging) disimpan pada suatu database, jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus mengindikasi port-port yang digunakan VLAN.
Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch yang bisa diatur. Switch/bridge inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch memiliki informasi yang sama.
VLAN Cross Connect (CC) adalah mekanisme yang digunakan untuk membuat VLAN Switched, VLAN CC menggunakan frame IEEE 802.1ad dimana Tag S digunakan sebagai Label seperti dalam MPLS. IEEE menyetujui penggunaan seperti mekanisme dalam nominal 6,11 dari IEEE 802.1ad-2005.
Kesimpulannya, VLAN membuat kita dapat mengontrol pola lalu lintas dan bereaksi cepat untuk relokasi. VLAN memberikan fleksibilitas untuk beradaptasi dengan perubahan dalam persyaratan jaringan dan memungkinkan untuk administrasi disederhanakan.

Vlan mempunyai kegunaan, yaitu menimalisir kemungkinan terjadinya konflik IP yang terlalu banyak, mencegah terjadinya collision domain , dan mengurangi tingkat vulnerabilities.

Vlan juga mempunyai keuntungan, yaitu meningkatkan keamanan pada jaringan, mengurangi traffic broadcast, dan memudahkan dalam pengelolaan jaringan


VLAN ID
Untuk memberi identitas sebuah VLAN digunakan nomor identitas VLAN yang dinamakan VLAN ID. Dua range VLAN ID adalah:
a. Normal Range VLAN (1 – 1005)
b. Extended Range VLANs (1006 – 4094)

Terminologi VLAN

a. VLAN Data
VLAN Data adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa data-data yang digunakan oleh user.
b. Native VLAN
Native VLAN dikeluarkan untuk port trunking 802.1Q
c. VLAN Managemen
VLAN Manajemen adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk memanajemen switch.
d. VLAN Voice
VLAN yang dapat mendukung Voice over IP (VoIP). VLAN yang dikhusukan untuk komunikasi data suara.

Vlan mempunyai 5 kategori jenis, ialah sebagai berikut.

1. Port based
Dengan melakukan konfigurasi pada port dan memasukkannya pada kelompok VLAN sendiri. Apabila port tersebut akan dihubungkan dengan beberapa VLAN maka port tersebut harus berubah fungsi menjadi port trunk. Misal port 1, 2, dan 3 merupakan VLAN 10, sedangkan port 4, 5, dan 6, adalah VLAN 20, sisanya 7-24 akan masuk ke VLAN default, yaitu VLAN 1.
Kelemahannya ialah user tidak bisa berpindah-pindah port, karena bersifat statik. Sehingga jika ingin berpindah port, maka Network Administrator harus mengkonfigurasikannya kembali.

2. MAC based
Pengelompokan pada jenis ini didasarkan pada MAC Address. Tiap switch memiliki tabel MAC Address tiap komputer beserta kelompok VLAN tempat komputer itu berada. Jadi pada dasarnya Switch mendeteksi dan mencatat semua MAC address (NIC, Network Interface Card) yang dimiliki oleh setiap komputer dalam tabel MAC address yang dimiliki oleh switch tersebut. Sehingga kekurangan VLAN berdasarkan port based bisa tertutupi, dengan kata lain apabila setiap user berpindah port, maka dia akan tetap terkonfigurasi sebagai anggota VLAN tersebut. Misalnya:

MAC address : 132516617738 | 272389579355 | 536666337777 | 24444125556

VLAN               :               1                                2                                   2                                 1

Sedangkan kekurangan MAC based ini adalah setiap mesin harus dikonfigurasikan secara manual, sehingga jika network tersebut memiliki ratusan komputer/workstation, tipe ini kurang efisien.

3. Protocol based
Karena VLAN bekerja pada layer 2 (OSI) maka penggunaan protokol (IP dan IP Extended) sebagai dasar VLAN dapat dilakukan. Misalnya,

Protokol : IP | IPX
VLAN       :  1     2

4. IP Subnet Address based
Selain bekerja pada layer 2, VLAN dapat bekerja pada layer 3, sehingga alamat subnet dapat digunakan sebagai dasar VLAN.
IP address subnet digunakan untuk memetakan keanggotaan VLAN. Sehingga keuntungannya adalah seorang user tidak perlu mengkonfigurasikan ulang alamatnya di jaringan apabila berpindah tempat, hanya saja karena bekerja di layer yang lebih tinggi maka akan sedikit lebih lambat untuk meneruskan paket di banding menggunakan MAC addresses.

5. Authentication based
Device atau komputer bisa diletakkan secara otomatis di dalam jaringan VLAN yang didasarkan pada autentifikasi user atau komputer menggunakan protokol 802.1x. Sehingga sangat dimungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi yang dijalankan, atau kombinasi dari semua tipe di atas untuk diterapkan pada suatu jaringan. Misalkan saja aplikasi FTP (File Transport Protocol) hanya bisa digunakan oleh VLAN 1, dan Telnet hanya bisa digunakan pada VLAN 2, dan sebagainya.


Ok, sudah cukup teorinya. Kita masuk ke contoh praktek vlan 5 segmen dalam cisco packet tracer. Saya akan mempraktekan bagaimana vlan segmen bekerja. Dengan menggunakan 5 vlan dengan akses siswa, guru, tata usaha, kantin, dan security.
1. Sediakan 1 buah switch dengan 24 port.





Lalu sediakan 5 buah pc untuk siswa, 5 untuk guru, 5 untuk tata usaha, 4 untuk kantin, dan 3 untuk security. Bila perlu, namai tiap kelompok. Misalnya Siswa1, Siswa2, dan seterusnya.


2. Hubungkan masing - masing PC ke switch dengan kabel straight secara berurutan. Mulai dari Siswa1 ke fastEthernet 0/1, Siswa2 ke fastEthernet 0/2, dan seterusnya.




Jangan lupa pula untuk mengatur IP nya secara berurutan, Siswa1 dengan 192.168.1.1, Siswa2 dengan 192.168.1.2, dan seterusnya sampai PC security. (repot, tapi apa boleh buat :v)


3. Letakkan juga 1 buah pc disamping switch, pasangkan pula kabel consolenya ke switch.



4. Agar terlihat rapi, pasangi box beserta text untuk pembeda tiap kelompok PC.

                                      


5. Selanjutnya, masuk kedalam CLI switch untuk memulai configure.

                                     

Pertama - tama, buatlah 5 Virtual lan terlebih dahulu. Dengan masuk ke configure terminal, lalu ketikkan vlan berapa yang kita inginkan untuk siswa, guru, tata usaha, kantin, maupun security. Disini saya menggunakan Vlan 10, 20, 30, 40, 50.


6. Lalu kita kelompokkan tiap - tiap PC untuk masuk ke vlan yang telah disetting sebelumnya.



untuk konfigurasi akses vlan, kita ketikkan :
Switch(config) #interface fastEthernet 0/1
Switch(config) #switchport mode access
switch(config) #switchport access vlan 10
switch(config) #exit
Ulangi langkah - langkah diatas secara berurutan. Setelah menyetting 1 kelompok pc, jangan lupa untuk mengganti arah vlan nya sesuai dengan yang telah di setting sebelumnya.


7. Setelah semua pc telah disetting kemana jalur vlan nya, untuk memastikkan ketikan lah show vlan pada #Switch.



Pastikkan semua fastEthernet telah terhubung pada vlan nya masing - masing. Jika tidak ada, kita lanjut ke tahap selanjutnya


8. Tahap terakhir, lakukan lah test ping dari PC Siswa2 ke Guru2.



Jika ping dari 1 kelompok ke kelompok lain berbuah Request Time Out, berarti vlan telah tersetting tanpa adanya error.


Sekian dari postingan kali ini, semoga bermanfaat ^^

Sumber beberapa Teori :
https://emulanetwork.wordpress.com/2011/01/04/konsep-vlan/







Internet Standar ||

Internet Standar 




Standar internet sendiri adalah spesifikasi normatif teknologi atau metodologi yang berlaku ke Internet, diciptakan dan diterbitkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) IETF merupakan organisasi paling teratas yang berfungsi untuk mempromosikan internet dan menyetujui protocol-protocol yang akan digunakan sebagai standard protocol di internet dan bertanggung jawab dalam teknologi internetworking beserta aplikasi-aplikasinya. 


Menjadi standar adalah proses dua langkah dalam IETF disebut Usulan Standar dan Standar Internet. Jika RFCadalah bagian dari proposal yang ada di Standard Track, maka pada tahap pertama, standar diusulkan dan kemudian organisasi memutuskan apakah akan menerapkan Standar Usulan ini. Setelah kriteria dalam RFC 6410terpenuhi (dua implementasi terpisah, digunakan secara luas, tidak ada ralat dll), RFC dapat maju ke InternetStandard.

Standar Internet Proses didefinisikan dalam beberapa "Best Practice Current" dokumen, terutama BCP 9 (saat iniRFC 2026 dan RFC 6410). Ada tiga sebelumnya tingkat kematangan standar Usulan Standar, Draft Standar danStandar. RFC 6410 mengurangi ini untuk dua tingkat kematangan.


Standar Internet memastikan bahwa perangkat keras dan perangkat lunak yang dihasilkan oleh vendor yang berbeda dapat bekerja sama. Memiliki standar membuat lebih mudah untuk mengembangkan perangkat lunakdan perangkat keras yang menghubungkan jaringan yang berbeda karena perangkat lunak dan perangkat kerasdapat dikembangkan satu lapisan pada suatu waktu. Biasanya, standar yang digunakan dalam komunikasi datadisebut protokol.


Ada 4 Badan yang bertanggung jawab dalam mengatur, mengontrol serta melakukan standarisasi protokol yang digunakan di Internet, yaitu ISOC, IAB, IETF, dan IRTF
1. Internet Society (ISOC) adalah badan personal yang mendukung, memfasilitasi, serta mempromosikan pertumbuhan internet. Sebagai Infrastruktur komunikasi global untuk riset, badan ini juga berurusan dengan aspek sosial dan politik dari jaringan internet.
2. Internet Architecture Board (IAB) adalah badan koordinasi dan penasehat teknis bagi Internet Society (ISOC). Badan ini bertindak sebagai review teknik dan editorial akhir semua standar internet. Badan ini memiliki otoritas untuk menerbitkan dokumen standar internet yang dikenal dengan Request For Comment (RFC). Tugas lain dari badan ini ialah mengatur angka-angka dan konstanta yang digunakan dalam protokol internet seperti nomor port, tipe hardware, ARP (Address Resolution Protocol), dll. Tugas ini dilegalasikan ke lembaga yang disebut IANA (Internet Assigned Numbers Authority).
3. Internet Engineering Task Force (IETF) ialah badan yang berorientasi untuk membentuk standar Internet. Badan ini dibagi menjadi sembilan kelompok kerja (misalnya aplikasi, routing dan addressing, keamanan komputer) dan bertugas menghasilkan standar-standar internet. Untuk mengarur kerja badan ini, dibentuk badan Internet Engineering Steering Group (ISEG).

4. Internet Research Task Force (IRTF) memiliki orientasi pada riset-riset jangka panjang.




Tujuan Keseluruhan Proses Standar Internet
Proses Standar Internet, dijelaskan dalam RFC 2026, Standar Internet
Proses, Revisi 3, bersangkutan dengan semua protokol, prosedur, dan
konvensi yang digunakan dengan otoritas internet, apakah mereka bagian dari
TCP / IP protocol suite atau tidak.
Tujuan keseluruhan dari Proses Standar Internet adalah:

  •  Keunggulan teknis·       
  •  Mengimplementasi sebelum dan pengujian
  •  Dokumentasi Jelas, singkat, dan mudah dipahami
  •  Keterbukaan dan keadilan
  •  Aktualitas





Sumber :
http://tkj-komdat.blogspot.co.id/2016/02/standar-komunikasi-pengertian-standar.html

http://fa-sharing.blogspot.co.id/2015/08/internet-standar-komunikias-data.html
https://sp7ryaminmulia98.blogspot.co.id/2016/09/protokol-dan-standar-internet-protokol_23.html


Jumat, 25 Agustus 2017

Virtual LAN

Virtual LAN / VLAN

Pengertian

VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan software pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda. Vlan dibuat dengan menggunakan jaringan pihak ke tiga. VLAN merupakan sebuah bagian kecil jaringan IP yang terpisah secara logik. Memungkinkan beberapa jaringan IP dan jaringan-jaringan kecil (subnet) berada dalam jaringan switched yang sama. Agar computer bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap computer harus memiliki sebuah alamat IP dan Subnet Mask yang sesuai dengan VLAN tersebut. Switch harus dikonfigurasi dengan VLAN dan setiap port dalam VLAN harus didaftarkan ke VLAN. Sebuah port switch yang telah dikonfigurasi dengan sebuah VLAN tunggal disebut sebagai access port.
Sebuah VLAN memungkinkan seorang Administrator untuk menciptakan sekelompok peralatan yang secara logic dihubungkan satu sama lain. Dengan VLAN, kita dapat membagi jaringan switch secara logik berdasarkan fungsi, departemen atau project team .

Fungsi / Kegunaan VLAN

Vlan mempunyai kegunaan sebagai berikut.
  • Menimalisir kemungkinan terjadinya konflik IP yang terlalu banyak.
  • Mencegah terjadinya collision domain (tabrakan domain).
  • Mengurangi tingkat vulnerabilities.
Cara Kerja sebuah VLAN
VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik itu menggunakan port, MAC address, dsb. Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu VLAN (tagging) disimpan pada suatu database, jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus mengindikasi port-port yang digunakan VLAN.
Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch yang bisa diatur. Switch/bridge inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch memiliki informasi yang sama.
VLAN Cross Connect (CC) adalah mekanisme yang digunakan untuk membuat VLAN Switched, VLAN CC menggunakan frame IEEE 802.1ad mana Tag S digunakan sebagai Label seperti dalam MPLS. IEEE menyetujui penggunaan seperti mekanisme dalam nominal 6,11 dari IEEE 802.1ad-2005.
Kesimpulannya, VLAN membuat kita dapat mengontrol pola lalu lintas dan bereaksi cepat untuk relokasi. VLAN memberikan fleksibilitas untuk beradaptasi dengan perubahan dalam persyaratan jaringan dan memungkinkan untuk administrasi disederhanakan.

Kelebihan pada Jaringan VLAN


  • Meningkatkan keamanan pada jaringan.
  • Mengurangi traffic broadcast, jika sebelumnya mempunyai jaringan LAN yang cukup besar dan dibagi dengan VLAN, maka traffic broadcast hanya akan dikirim sesuai dengan VLAN masing - masing
  • Memudahkan dalam pengelolaan jaringan

Kelemahan pada Jaringan VLAN

  • Secara logika berbeda network tetapi secara fisik satu network
  • Ketika ada broadcast jadi semua dikirim ke semua
  • ketika jumlah banyak host-nya maka kerja DHCP akan berantakan dan tidak bisa diduga.
Alasan harus menggunakan VLAN
  • Jika dalam jumlah yang banyak dalam satu network maka akan terganggu (gampang terserang hack)
  • Keamanan menjadi baik karena fisik satu network tetapi logic berbeda network
  • Masalah kebutuhan
  • Router itu kerjanya lebih lambat ketimbang switch
  • Dengan VLAN broadcast akan di batasi
  • Untuk membedakan VLAN satu denngan VLAN yang lain dengan menggunakan ID
  • Contohnya port 1-5 masuk ke VLAN1
  • VLAN dengan bentuk Number Angka
  • Contoh VLAN10 -> Sales

2 Jalur VLAN
  • Tradisional, jalur ini masih mempunyai banyak jalur
  • Trunking, VLAN yang mempunyai 1 jalur mempunyai teks yang mengidentifikasikan beberapa VLAN

Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/VLAN
https://inetaceh.blogspot.co.id/2015/04/kegunaan-vlan-dan-cara-kerja.html

Rabu, 23 Agustus 2017

Segmentasi LAN

Segmentasi LAN


Jaringan dapat dibagi kedalam unit - unit kecil yang disebut dengan segment/bagian. Setiap bagian menggunakan metode access CSMA/CD ( Carrier Sense Multiple Access/Collision Detect ) dan memelihara lalu lintas anatara pemakai. Setiap segmen juga memiliki collision domainnya tersendiri. Lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.

  

Dengan segmentasi jaringan, kemacetan jaringan dapat dikurangi dalam setiap segment. Data yang berlalu antara segment dikirimkan melalui bandwidth jaringan dengan menggunakan bridge, router atau switch. Jika jaringan telah mencapai keterbatasan fisik, segmentasi dapat digunakan.
Segmentasi LAN pun berfungsi sebagai berikut.

  • Memperluas jaringanKetika keterbatasan fisik maksimum jaringan telah tercapai, router dapat ditambahkan untuk membuat segmen baru untuk memungkinkan host tambahan ke LAN.
  • Mengurangi KemacetanKarena jumlah host pada jaringan meningkat tunggal, bandwidth yang dibutuhkan juga meningkat. Dengan segmentasi LAN, Anda dapat mengurangi jumlah host per jaringan. Jika lalu lintas terdiri dari komunikasi antara host pada segmen yang sama, maka penggunaan bandwidth secara substansial berkurang.
  • Mengisolasi Masalah JaringanDengan membagi jaringan menjadi segmen-segmen yang lebih kecil, Anda mengurangi limpahan masalah dari satu segmen ke yang berikutnya. Hardware dan software kegagalan adalah beberapa masalah yang dapat dikurangi untuk mempengaruhi porsi kecil dari jaringan.
  • Meningkatkan KeamananDengan memanfaatkan segmen, seorang administrator jaringan dapat memastikan bahwa struktur internal dari jaringan tidak akan terlihat dari sumber luar. Paket istimewa hanya akan disiarkan di subnet itu berasal dari, bukan seluruh jaringan.

Dasar Operasi pada Switch
Switch adalah teknologi yang dapat mengurangi kemacetan pada Ethernet, Token Ring dan Fiber Distributed Data Interface (FDDI). Switch menyelesaikannya dengan mengurangi lalu lintas dan meningkatkan bandwidth. LAN switch sering digunakan untuk menggantikan hub dan dirancang untuk bekerja sama dengan infrastruktur kabel yang ada.

Macam - Macam Segmentasi LAN
  • Segmentasi LAN dengan Switch
                                     
LAN switch dapat mengurangi kekurang bandwidth dan jaringan bottlenecks. Switch akan membagi LAN ke dalam microsegment yang mana mengurangi ukuran collision domain. Bagaimanapun semua host terhubung pada switch yang masih dalam broadcast domain yang sama.

  • Segmentasi LAN dengan Bridge

                                 

    Bridge merupakan alat pada Layer 2 yang meneruskan data frame menurut MAC address. Bridge membaca MAC address pengirim paket data yang diterima pada port yang datang untuk mencari dimana alat pada setiap segmen. MAC address kemudian digunakan untuk membangun bridging table. Ini akan memberikan bridge untuk mem-blok paket yang tidak dibutuhkan untuk diteruskan dari segmen lokal.

    Walaupun operasi bridge adalah jelas bagi alat jaringan lain, latency pada jaringan meningkat dari 10% sampai 30% ketika menggunakan bridge. Latency ini adalah suatu hasil pengambilan proses keputusan sebelum meneruskan paket. Dalam pengiriman paket, bridge mempergunakan tenik store-and-forward. Store-and-forward adalah seluruh frame diterima sebelum diberlangsungkan pengiriman, alamat tujuan dan sumber dibaca dengan mempergunakan filtering sebelum frame disampaikan pada tujuan.
  • Segmentasi LAN dengan Router

                                    

    Router menyediakan segmentasi jaringan, menambahkan faktor latency dari 20% sampai 30% diatas jaringan switch. Peningkatan latency ini disebabkan router beroperasi pada network layer dan menggunakan IP address untuk menentukan jalur yang terbaik ke titik tujuan. Bridge dan switch memberikan segmentasi ke dalam jaringan tunggal atau subnetwork. Router memberikan hubungan antara jaringan dan subnetwork. Routers tidak meneruskan broadcasts sementara itu switche dan bridge harus meneruskan frame broadcast.




Macam - Macam Perintah Dasar Switch

Macam - Macam Perintah Dasar Switch


Switch mempunyai perintah - perintah dasar yang dibuat untuk mengkonfigurasi switch tersebut, berikut adalah perintah - perintah dasar pada switch khususnya switch pada cisco packet tracer.

  • clear           = berfungsi untuk mereset
  • clock          = berfungsi untuk mengatur waktu
  • configure   = berfungsi untuk masuk ke mode konfigurasi
  • connect      = untuk membuka koneksi ke terminal
  • copy           = untuk menyalin file satu ke file yang lainnya
  • debug         = fungsi debug
  • delete         = untuk menghapus sebuah file
  • dir              = untuk melihat daftar file pada file system
  • disable       = untuk menonaktifkan Priviledged Command
  • disconnect = untuk memutuskan koneksi jaringan network yang ada
  • enable        = untuk mengaktifkan Priviledged Command
  • erase          = menghapus file system
  • exit            = keluar dari mode exec
  • logout        = keluar total dari mode exec
  • more          = menampilkan konten dari sebuah file
  • no              = menonaktifkan informasi debugging
  • ping           = mengecek jaringan apakah sudah terhubung atau belum
  • reload        = memuat ulang
  • resume      = melanjutkan koneksi network yag sudah aktif
  • setup         = menjalankan fasilitas perintah setup
  • show         = menampilkan informasi sistem yang sedang berjalan

OSI Layer dan TCP/IP

Osi Layer dan TCP/IP


Di postingan kali ini, saya akan membahas tentang OSI layer dan TCP/IP. Kita lanjut ke pengertian OSI layer dan TCP/IP terlebih dahulu.

Pengertian
OSI layer adalah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh Badan International Organization for Standarization (ISO) di wilayah eropa pada tahun 1977.
TCP/IP atau sering disebut dengan Transmission Transfer Protocol/Internet Protocol adalah  salah satu software jaringan komputer yang terdapat dalam sistem, dan dipergunakan dalam komunikasi data dalam local area network (LAN) maupun Internet.

Perbedaan antara OSI layer dan TCP/IP
Osi Layer :
> Memiliki 7 buah layer
> Merupakan Protocol Independent 3
> Layer teratasanya ialah application, presentation, dan session
> Standard yang digunakan pada OSI tidak dapat diperoleh secara cuma - cuma
> Perkembangannya tersendat
> Dikembangkan berdasarkan teori

TCP/IP : 
> Hanya memiliki 4 layer
> Merupakan protocol specific
> Ketiga layer teratas OSI direpresentasikan kedalam 1 lapisan layer, yaitu layer
> Standar yang digunakan dalam TCP/IP dapat diperoleh secara cuma - cuma
> Untuk jangka panjang, kemungkinan TCP/IP akan menjadi standar dunia jaringan komputer
> TCP mengembangkan modelnya setelah sudah diimplementasikan
> Mengkombinasikan presentation layer dan session layer OSI kedalam application layer
> Mengkombinasikan data link dan physical layer OSI kedalam satu layer
> Lebih kredibel karena protokolnya


Penggunaan Protokol dalam Standar Komunikasi Data 

Berikut 3 contohnya, yaitu HTTP, SMTP, dan POP3.
1. HTTP : Protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dalam World Wide Web (WWW). Protokol ini adalah protokol ringan, tidak berstatus dan generik yang dapat dipergunakan berbagai macam tipe dokumen.
2. SMTP Protokol ini digunakan untuk pengiriman email dengan menggunakan aplikasi email client (outlook express, eudora, thunderbird), dengan identitas port 25.
3. POP3 protokol yang digunakan untuk mengambilsurat elektronik (email) dari server email. Protokol ini erat hubungannya dengan protokolSMTP dimana protokol SMTP berguna untuk mengirim surat elektronik dari komputer pengirim ke server. Protokol POP3 dibuat karena desain dari sistem surat elektronik yang mengharuskan adanya server surat elektronik yang menampung surat eletronik untuk sementara sampai surat elektronik tersebut diambil oleh penerima yang berhak. Kehadiran server surat elektronik ini disebabkan kenyataan hanya sebagian kecil dari komputer penerima surat elektronik yang terus-menerus melakukan koneksi ke jaringan internet. Protokol ini dispesifikasikan pada RFC 1939.


Perbedaan Fungsi TCP dan UDP

TCP
UDP  
  • PROTOCOL
TCP mempunyai karakteristik sebagai protokol yang berorientasi koneksi (Connection oriented).
Protokol TCP menggunakan jalur data full duplex yang berarti antara kedua host terdapat dua buah jalur, jalur masuk dan jalur keluar sehingga data dapat dikirimkan secara simultan.
UDP mempunyai karateristik connectionless (tidak berbasis koneksi). Data yang dikirimkan dalam bentuk packet tidak harus melakukan call setup seperti pada TCP. Data dalam protokol UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor identifier. Sehingga sangat besar sekali kemungkinan data sampai tidak berurutan dan sangat mungkin hilang/rusak dalam perjalananan dari host asal ke host tujuan.
  • PORT
Port – port yang digunakan dalam transport layer menggunakan 16-bit integer (0 – 65535), dengan satu sama lain harus berbeda (unique).Port dalam UDP menggunakan 16-bit integer, port – port yang bisa digunakan adalah antara 1 sampai 65535. Port – port yang digunakan dibagi menjadi 3 bagian yaitu well-known port ( antara 1 – 1023), registered port ( 1024 – 49151 ) dan ephemeral port ( 49152 – 65535 ).
  • KOMUNIKASI
Memungkinkan sekumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu jaringan.Kurang andal dalam komunikasi tanpa koneksi antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.
 

Adapun perangkat yang termasuk kedalam 7 osi layer, yaitu : 



  1. Physical Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan dan pengabelan. Adapun perangkat-perangkat yang dapat dihubungkan dengan Physical layer adalah NIC (Network Interface Card).
Perangkat jaringan:
o   Repeater
o   Multiplexer
o   HUB (Passive and Active)
o   TDR
o   Oscilloscope
o   Amplifier

  
  1. Data Link Layer :
    Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Pada Layer ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti Halnya MAC Address, dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti HUB, Bridge, Repeater, dan Switch layer 2 (Switch un-manage) beroperasi.
Spesifikasi IEEE 802, membagi Layer ini menjadi dua sublayer, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control(MAC). Sublayer LLC mengatur komunikasi, seperti error nitification danflow control. Sedangkan sublayer MAC mengatur pengalamatan fisik yang digunakan untuk proses komunikasi antar-adapter.

Perangkat jaringan:
o   Bridge
o   Wifi Card
o   Switch
o   ISDN Router
o   Intelligent HUB
o   NIC (Network Interface Card)
o   Advanced Cable Tester


  1. Network Layer :
    Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan Router dan Switch layer-3 (Switch Manage).
Perangkat jaringan:
o   Bridge
o   Switch
o   ISDN Router
o   Intelligent HUB
o   NIC
o   Advanced Cable Tester


  1. Transport Layer :
    Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP/IP.Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada layer ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.
Perangkat jaringan:
o   Router yang memiliki fungsi tambahan sebagai firewall


  1. Session Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di layer ini juga dilakukan resolusi nama.
Perangkat jaringan : -


  1. Presentation Layer : Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam Layer ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP).
Perangkat jaringan : -


  1. Application Layer :Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam layer  ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
Perangkat jaringan : -



Frame Relay, Ethernet, dan PPP


Frame Relay

Frame Relay adalah konsep di mana informasi akan dikirim menggunakan data frame dalam format digital. Penggunaan layanan relay ini data dapat dikirim dengan cara yang cepat dan efisien melalui internet. Frame Relay juga merupakan cara yang paling murah untuk mengirim data ke titik lain. Frame Relay juga umum digunakan dalam jaringan LAN dan jaringan WAN 
Frame Relay menempatkan semua data yang bervariasa dalam ukuran ke dalam bentuk frame yang menghilangkan kebutuhan untuk koreksi kesalahan, dengan menghilangkan kebutuhan koneksi error maka proses transfer data menjadi lebih cepat.
       Fungsi  Frame Relay  yang utama pada lapisan dan layer data-link yang merupakan lapisan kedua pada proses  Frame Relay yang menenmpatkan link untuk transfer data.


Ethernet
Ethernet adalah implementasi metoda CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection) yang dikembangkan tahun 1960 pada proyek wireless ALOHA di Hawaii University diatas kabel coaxial. Standarisasi sistem ethernet dilakukan sejak tahun 1978 oleh IEEE. (lihat Tabel 2.) Kecepatan transmisi data di ethernet sampai saat ini adalah 10 sampai 100 Mbps

PPP
Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link (layer 2)  dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat, menawarkan koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan secara simultan.








Sumber :
http://dede-note.blogspot.co.id/2013/09/osi-layer-dan-perangkat-jaringan.html
http://sedulur-kabeh.blogspot.co.id/2012/01/pengertian-ethernet.html#!/tcmbck
http://selamethanafi.blogspot.com/2015/08/teknologi-wan-ppp-dan-frame-relay.html
https://feresiskablog.wordpress.com/2016/05/20/pengertian-ethernet-dan-fungsi-ethernet-card-serta-jenis-jenisnya/
https://klikhost.com/perbedaan-tcp-dan-udp/
http://jobsibarani.blogspot.co.id/2011/02/protokol-komunikasi-data.html