Senin, 29 Januari 2018

Konfigurasi DHCP di MikrotikOS



Halo~
Postingan ini adalah sambungan postingan sebelumnya yang mengkonfigurasi si ip address mikrotik beserta konfigurasi lainnya. Di postingan kali ini, saya akan membuat dhcp server pada mikrotik. Langsung saja ke penjelasan dhcp server dan konfigurasinya.




Dynamic Host Configuration Protocol atau yang sering disingkat DHCP merupakan protokol client-server yang digunakan untuk memberikan alamat IP kepada komputer client/ perangkat jaringan secara otomatis.

DHCP server tidak hanya memberikan alamat IP, tetapi juga memberikan netmask, host name, domain name, DNS, dan alamat gateway. Selain itu, DHCP server juga dapat memberikan parameter lain seperti time server dan lain sebagainya.
Dengan DHCP, admin server tidak perlu bersusah payah memberikan alamat IP kepada setiap komputer client yang ingin terhubung dengan jaringan.

Ada 4 tahapan DHCP, yaitu sebagai berikut.
  • IP Least Request = ini adalah tahap client meminta ip kepada server
  • IP Least Offers    = di tahap ini dhcp server yang memiliki IP akan menawarkan ke client yang meminta IP tersebut
  • IP Lease Selection = dalam tahap ini client memilih penawaran DHCP Server yang pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan pesan yang menyatakan menyetujui peminjaman IP tersebut kepada DHCP Server
  • IP Lease Acknowledge = di tahap terakhir, DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi nomor IP dan informasi lain kepada Client dengan sebuah ACKnowledgment

Berikut konfigurasinya : 

1. Pertama - tama, cek terlebih dahulu apakah router mikrotik telah terkonfigurasi ip addressnya. Jika sudah, kita kuy config DHCP servernya. Untuk cara setting ip address mikrotik dll, cek di postingan saya sebelumnya. http://amatsucchi.blogspot.com/2018/01/instalasi-konfigurasi-pada-mikrotik.html




2. Untuk command pembuatan dhcp nya simple saja. Masukkan perintah ip dhcp server, lalu ketik setup untuk memulai konfigurasi dhcp servernya. Cukup masukkan informasi yang diperlukan pada pembuatannya seperti dibawah ini.




Disini, saya memakai interface ether1 dengan network dhcp 192.168.2.0/24. Untuk gatewaynya saya setting 192.168.2.7 dan dns server 121.121.121.1 sedangkan range nya saya biarkan otomatis. Lease time disini adalah natas hidup si dhcp tersebut.


3. Setelah setup dhcp, kita periksa terlebih dahulu apakah dhcp sudah terkonfig dan sesuai dengan harapan ktia dengan mengetikkan perintah print.




4. Lalu kita masuk ke client untuk mengecek apakah dhcp sudah bisa dipakai. Kita masuk ke virtual box network adapternya. Pastikan ip nya sudah static, lalu tekan ok.




5. Lalu klik properties pada virtualbox adapter nya. Bisa dilihat disini, DHCpnya sudah enable dan telah mempunyai ip address secara otomatis.



Selamat mencoba ^^






Secuil sumber : 
https://www.nesabamedia.com/pengertian-dhcp/

Jumat, 26 Januari 2018

Instalasi & Konfigurasi pada Mikrotik ||



Mikrotik routerOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer biasa menjadi router network yang handal,mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless.
Fitur-fitur tersebut diantaranya : Firewall & Nat, Routing, Hotspot, Point to Point Tunneling Protocol, DNS server, DHCP server, Hotspot, dan masih banyak lagi fitur lainnya.
Mikrotik dapat digunakan dalam 2 tipe, yaitu dalam bentuk perangkat keras dan perangkat lunak. Dalam bentuk perangkat keras, Mikrotik biasanya sudah diinstalasi pada suatu board tertentu, sedangkan dalam bentuk perangkat lunak, Mikrotik merupakan satu distro Linux yang memang dikhususkan untuk fungsi router.

Berikut adalah langkah - langkah dalam instalasi beserta konfigurasinya.

1. Pertama, buatlah paket virtualbox untuk mikrotiknya terlebih dahulu. Lalu, masuk menu pengaturan virtualboxnya.




2. Untuk adapter pertama, gunakan Host-only Adapter. Untuk Adapter kedua, gunakan Bridged Adapter seperti pengaturan dibawah ini. Lalu tekan ok.




Jangan lupa juga untuk mengubah Promiscuous Modenya dari "Deny" ke "Allow All".





3. Masuk ke virtual box yang sudah dibuat tadi dan jalankan iso mikrotiknya, lalu tunggu beberapa saat.





4. lalu kita akan masuk ke halaman instalasi paket - paket pada mikrotik. Kita langsung saja ketik "a" untuk memilih semua paketnya, lalu ketik "i" untuk menginstall paket - paket yang dipilih.




5. Setelah mengetikkan "y", sistem mikrotik akan memulai instalasi system beserta paket - paket yang dipilih dengan sendirinya. 




6. Tunggulah beberapa saat sampai proses instalasinya selesai




7. Setelah proses instalasi selesai, tekan enter untuk me-reboot system mikrotik



8. Setelah di reboot, jangan lupa untuk unmount iso mikrotik.




9.  Setelah proses reboot selesai, maka kita akan langsung masuk ke halaman utama mikrotk. Tekan enter untuk memulai proses konfigurasi



10. Sebelum masuk ke proses konfigurasi ip, kita aktifkan terlebih dahulu paket - paket yang sudah dipilih tadi





11. Lalu, masuk ke mode interface untuk mengaktifkan 2 interface yang telah di setting sebelumnya




12. Kita masuk ke konfigurasi ip address interface. ether1 dan ether2 adalah nama dari tiap - tiap interface yang telah terpasang. Ketikkan print pada halamn ip address untuk memastikan apakah tiap - tiap konfigurasi interface sudah ter-setting atau belum.



13. Setelah itu, kita setting ip route, dns, dan juga firewallnya seperti dibawah ini



14. Lakukanlah ping pada kedua interface yang telah di konfigurasi tadi




15. Setelah ping di mikrotik telah berhasil, kita coba mengkoneksikan client ke mikrotik OS. Pertama - tama masuk ke client dan konfigurasi ip beserta default gatewaynya seperti yang sudah disetting pada mikrotik sebelumnya. 




Digunakan IP 192.168.2.x karena IP tersebut berpengaturan "Host-only adapter" pada interfacenya. Dengan fungsi menghubungkan antara windows dengan virtualbox.

16. Untuk memastikkan apakah client dengan mikrotik sudah terkoneksi, lakukanlah ping terhadap ethernet yang berada pada virtuabox.




Sumber : http://fiveonichibi.blogspot.co.id/2010/12/pengertian-dan-penjelasan-tentang.html

Sabtu, 06 Januari 2018

Review Film "Warrior of the Net"

BEDAH FILM “WARRIOR OF THE NET”







                Apakah definisi internet menurut anda? Anda pasti mengetahui jawabannya. Ya, internet adalah suatu jaringan yang terhubung satu sama lain. Tapi, bagaimanakah cara internet dapat bekerja? Jika anda masih tidak terpikir dengan jelas bagaimana internet bekerja, video “Warrior of the Net” ini dapat membantu anda untuk memahami konsep – konsep yang ada pada internet. Seperti, apa itu router, bagaimana cara menyeleksi data sebuah router switch, bagaimana cara firewall bekerja, apa itu “Ping of Death”, Proxy, “Seven Layer OSI”,  dll semuanya dijelaskan secara terperinci di video singkat berdurasi 13 menit ini. 
Sebelum masuk ke penjelasan, berikut beberapa perangkat yang terlibat pada video “Warrior of the Net” :
-              TCP/IP Packet : Transmission Control Protocol/Internet Protocol yang disingkat dengan TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite).
-              UDP Packet : (User Datagram Protocol) ialah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.
-              Router Switch : Suatu alat dalam jaringan yang menghubungkan beberapa segment dalam network
-              Router : sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.
-              Ping of Death : Packet yang memiliki lebih dari 65,536 byte, yang merupakan jumlah maksimum dari ukuran IP packet. Ping semacam ini dapat mengakibatkan crash pada komputer penerima ping.

Kesimpulan :
Pada saat kita mengklik link, sebenarnya kita sudah memulai salah satu dari beribu-ribu bentuk arus informasi dalam jaringan. Informasi yang di kirimkan kemudian akan dipaketkan, diberi label, dan kemudian dimasukkan ke dalam jalur untuk kemudian dikirimkan ke suatu tempat. Paket-paket yang berisi informasi tersebut masuk dan meluncur di dalam jalur yang kita kenal sebagai Local Area Network. Di dalam LAN ada banyak jenis paket yang berlalu lalang, oleh karena itu, maka di dalam LAN terdapat local router. Router akan membaca nama paket dan kemudian akan memindahkan paket tersebut ke jalur lain jika memang diperlukan. Dari local router, data kemudian pergi menuju intranet dan tentunya menuju router switch.
 Router switch kemudian akan menggolongkan paket-paket tersebut ke jalur yang sekiramya sesuai. Router switch ini bekerja lebih cepat dan lebih efisien jika dibandingkan dengan local Switch. Ketika samapai di suatu tempat, paket2 ini akan dijemput oleh interface dan akan dikirim ke tingkat selanjutnya, dimana pada tingkat selanjutnya paket2 ini akan banyak berinteraksi dengan proxy. Di sini proxy akan berfungsi sebagai perantara dan akan mengurangi beban koneksi internet.Proxy akan membuka paket dan mencari alamat, jika alamat yang ditemukan sesuai maka paket tersebut akan kembali ke jalan, namun data yang tidak lolos seleksi tidak akan kita temukan lagi di jalan. Selanjtnya firewall. Firewall dapat dikatakan sebagai filter, karena ia mencegah yang buruk masuk dari internet ke intranet dan ia juga mencegah terkirimnya informasi yang buruk ke internet. Setelah dari firewall, paket2 tersebut akan bertemu lagi dengan Router yang akan mengarahkan mereka ke jalan yang lebih sempit yang disebut bandwith. Setelah itu, paket2 akan masuk ke zona yang benar-benar liar, yakni World Wide Web. Di sini terdapat banyak host dan router yang akan menghubungkan antar jaringan. Paket2 tadi dapat mengambil jalur dari mana saja, mereka tidak selamanya a, namun yang pasti, paket2 tersebut akhirnya pasti akan sampai.  Setelah dri sini, paket-paket akan melalui firewall yang lain. Dalam firewall ini terdapat 2 port. Port 80 dn 25. Port 80 berfungsi untuk pintu masuk untuk paket-paket dari internet ke web server. Port 25 digunakan untuk paket mail. Firewall akan benar2 menyaring setiap data yang masuk, data yang dianggap mencurigakan akan dihancurkan, sehingga data yang masuk nantinya ke web server adalah data yang benar-benar aman. Slnjutnya, paket yang lolos akan tinggal menunggu di interface sampai mereka kemudian sampai ke web server  yang untuk kemudian paket2 data tadi dapat kita nikmati di dalam komputer kita.

Dapat kita lihat, bahwa pengiriman data dapat dianalogikan sebagai lalu lintas jalan raya. Dimana paket2 tersebut diibaratkan sbagai kendaraan yang berlalu lalang di jala, router dan switch diibaratkan sebagai polisi yang menertibkan jalannya lalu lintas, firewall sebagai satpam atau penjaga yang siap siaga menyaring setiap orang yang ingin masuk ke dalam suatu gedung.